Archive | Salah Satu Algoritma Kriptografi (RC4) RSS for this section

Pengenalan Algoritma RC4

Algoritma RC 4 termasuk algoritma kriptografi simetrik biasanya digunakan untuk enkripsi / dekripsi tujuan, karena lebih cepat [5]

Algoritma RC4 stream cipher berasal dari RSA Data Security, Inc Meskipun awalnya RC4 rahasia dagang. Algoritma diterbitkan melakukan implementasi RC4 identik dengan produk-produk RSA resmi. RC4 digunakan secara luas dalam banyak aplikasi dan umumnya dianggap menjadi aman. [2]

RC4 menggunakan panjang variable kunci dari 1 s.d 256 byte untuk menginisialisasi state tabel. State table digunakan untuk pengurutan menghasilkan byte pseudo-random yang kemudian menjadi stream pseudo-random. Setelah di-XOR dengan plaintext sehingga didapatkan ciphertext. Tiap elemen pada state table di swap sedikitnya sekali. Kunci RC4 sering dibatasi sampai 40 bit, tetapi dimungkinkan untuk mengunakan kunci 128 bit. RC4 memiliki kemampuan penggunaan kunci antara 1 sampai 2048 bit. Panjang kunci merupakan faktor utama dalam sekuritas data. RC4 dapat memiliki kunci sampai dengan 128 bit. Protokol keamanan SSL (Secure Socket Layer) pada Netscape Navigator menggunakan algoritma RC4 40-bit untuk enkripsi simetrisnya.

Algoritma RC4 memiliki dua fase, setup kunci dan pengenkripsian. Setup untuk kunci adalah fase pertama dan yang paling sulit dalam algoritma ini. Dalam setup Sbit kunci (S merupakan panjang dari kunci), kunci enkripsi digunakan untuk menghasilkan variabel enkripsi yang menggunakan dua buah array, state dan kunci, dan sejumlah-S hasil dari operasi penggabungan. Operasi penggabungan ini terdiri dari pemindahan (swapping) byte, operasi modulo, dan rumus lain. Operasi modulo merupakan proses yang menghasilkan nilai sisa dari satu pembagian. Sebagai contoh, 11 dibagi 4 adalah 2 dengan sisa pembagian 3, begitu juga jika tujuh modulo empat maka akan dihasilkan nilai tiga. Variabel enkripsi dihasikan dari setup kunci dimana kunci akan di XOR-kan dengan plain text untuk menghasilkan teks yang sudah terenkripsi. XOR merupakan operasi logik yang membandingkan dua bit biner. Jika bernilai beda maka akan dihasilkan nilai 1. Jika kedua bit sama maka hasilnya adalah 0. Kemudian penerima pesan akan mendekripnya dngan meng XOR-kan kembali dengan kunci yang sama agar dihasilkan pesan dari plain text tersebut.

[2]. http://www.kremlinencrypt.com/algorithms.htm diakses 26  September 2011

[5] Youssef Zaz and Lhoussain El Fadil. “Enhanced EPR Data Protection using Cryptography and Digital Watermarking “.FPO – Ibn Zohr University. 2010